Harapan Melarikan Diri Pupus, Dua Wanita Afghanistan Menatap Masa Depan Bersama Taliban

- 28 Agustus 2021, 21:27 WIB
Penguasaan Taliban di Afghanistan disebut bentuk kekalahan Amerika Serikat. AS Total Evakuasi 105 ibu Orang dari Afghanistan, Inggris 13 Ribu Orang, Ada Potensi Ancaman Serangan di sekitar Bandara
Penguasaan Taliban di Afghanistan disebut bentuk kekalahan Amerika Serikat. AS Total Evakuasi 105 ibu Orang dari Afghanistan, Inggris 13 Ribu Orang, Ada Potensi Ancaman Serangan di sekitar Bandara /Reuters/Stringer/REUTERS

JurnalAmbon.com,-Pernyataan tersebut sebagai kisah sejumlah orang Afghanistan yang ingin meninggalkan negaranya setelah tampuk pemerintahan dikuasai kelompok Taliban dua pekan lalu.

Ribuan orang telah dievakuasi, tetapi mereka yang tertinggal tidak bisa keluar.

Guru Shirin Tabriq salah satunya menghabiskan lima hari lima malam di luar Bandar Udara Internasional Hamid Karzai untuk mencoba pergi dari Afghanistan.

Dia marah dengan cobaan beratnya, juga telah menyerah dan berencana untuk kembali ke desanya untuk memulai hidup baru di bawah pemerintahan kelompok Taliban.

Baca Juga: Selebrasi Vaksinasi Covid-19 di Ambon, Disiapkan 3 Jenis Vaksin, Baru Sehari Sudah 2647 Orang Tervaksinasi

Bidan Shagufta Dastaqgir juga mencoba namun gagal untuk melarikan diri. Dia mengatakan telah kehilangan kepercayaan pada komitmen pemerintah Amerika Serikat untuk mengevakuasi pengungsi Afghanistan. Dia juga akan kembali ke rumah.

Tabriq, istri kedua seorang mantan pejabat pemerintah Afghanistan yang melarikan diri ke Pakistan pada Februari, sangat marah dengan apa yang dia lihat sebagai kegagalan Amerika Serikat untuk berbuat lebih banyak untuk mengevakuasi orang sejak kelompok Taliban merebut Kabul pada Minggu 15 Agustus 2021.

Beberapa warga Afghanistan takut akan pembalasan kelompok Taliban terhadap mereka.

Perempuan merasa terekspos. Terakhir kali kelompok itu berkuasa, mereka melarang perempuan bekerja dan anak perempuan bersekolah. Dan secara brutal menegakkan hukum Islam versinya.

Halaman:

Editor: Muhammad Jaya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah