Ledakan Besar Kembali Terjadi Di Ukraina, Ribuan Warga Meninggalkan Kota

- 3 Maret 2022, 13:30 WIB
Ledakan bom terjadi di Kyiv. Ribuan Warga meninggalkan kota. Kamis, 3 Maret 2022, malam.
Ledakan bom terjadi di Kyiv. Ribuan Warga meninggalkan kota. Kamis, 3 Maret 2022, malam. /The Sun/tangkapan layar./

JurnalAmbon.com,- Ledakan besar kembali terjadi di ibu kota Ukraina pada malam hari, Kamis, 3 Maret 2022.

Pengeboman tersebut, diduga berasal dari ledakan serangan udara Rusia, setelah mesyarakat dievakuasikan ke stasiun kereta api.

Sebelumnya, dilaporkan dari kantor presiden, serangan itu adalah serangan rudal yang terjadi di Kyiv dekat stasiun kereta api selatan ibu kota Ukraina.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat, 4 Maret 2022: Leo Kerugian dan Virgo Kekayaan Tak Terduga, Dari Mana Sumbernya ?

Dilansir JurnalAmbon.com dari laman The Sun, peluncuran rudal ke markas Kementerian Pertahanan Ukraina.

Akibat kejadian tersebut, warga Ukraina dihimbau menghidari bahaya kapan saja akan terjadi.

Pada waktu yang sama, warga juga telah meninggalkan kota dengan menggunakan kereta api.

Baca Juga: Buka Pencak Silat, Gubernur Maluku Ungkapkan Majukan Cabor Unggulan, Berikut Bocorannya

Meski begitu, dikabarkan belum langsung tentang korban yang ada abikat kejadian malam itu.

Sementara itu, kata seorang pejabat senior pertahanan AS bahwa, Ukraina sebelumnya telah melakukan perlawanan sengit.

"Diganggu dengan kekurangan bahan bakar dan makanan dalam menghadapi perlawanan sengit dari Ukraina," kata pejabat itu.

Baca Juga: Empat Fakta Penangkapan Pemilik Akun Wai Kalalewa, Posting Ujaran Bernada Provokatif saat Bentrok Warga

Diketuhi, serangan balik Ukranina tersebut dikarenakan, pasukan Rusia terlupakan tanpa pandang menembaki pelabuhan Mariupol Ukraina.

Hingga saat ini, rumah yang mengetahui 450.000 orang rusak selama sehari terakhir, dan laporan yang telah dikonfirmasi memastikan kematian.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Jumat, 4 Maret 2022: SCTV Love Story The Series, hingga The Four 3 Indosiar

Walikota Mariupol menuduh Rusia melakukan "genosida" di kotanya, sementara wakilnya mengklaim seluruh lingkungan tempat tinggal 130.000 orang telah rata dengan tanah.** *

Editor: M Nurdin Kaisupy

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x