JurnalAm.com,- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sekitar 97 persen penduduk Afghanistan akan 'tenggelam' di bawah garis kemiskinan.
Program Pembangunan PBB (UNDP), dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Kamis, bahwa laporan yang diterbitkan akan meningkat hingga 25 persen karena kontraksi produk domestik bruto (PDB) yang terjadi di Afghanistan.
“Jika Anda tahu beberapa $9 miliar, harus benar-benar dibekukan, maka Anda mengalami gangguan dalam perdagangan domestik dan internasional,” kata Abdallah Al Dardari, perwakilan UNDP di Afghanistan.
Abdallah Al Dardari mengatakan dengan situasi Afghanistan, lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia, lembaga keuangan bilateral dan multilateral akan berkumpul dengan PBB dan mengusulkan program reformasi ekonomi.
Baca Juga: Nasib 3 Shio di Jumat 10 September 2021: Cintai Orang dari Perkenalan, Maka Layak Dipertahankan
"Kami industri tahu ini tidak akan Terjadi," Katanya seperti JurnalAmbon.com mengutip Aljazeera, Jumat 10 September 2021.
Bahkan sebelum pengambilalihan Taliban lalu, Afghanistan sangat bergantung pada bantuan, dengan lebih dari sepertiga PDB negara itu diambil dari sumber dana asing.
PBB mendesak agar kelompok Taliban mengizinkan pekerja bantuan untuk melakukan pekerjaan mereka.
“Biarkan masyarakat sipil, organisasi masyarakat lokal, mengelola proyek. Biarkan mereka menerapkannya. Kami tidak meminta apa-apa. Asal jangan dihalangi,” kata Al Dardari.
Artikel Rekomendasi