JurnalAmbon.com,-Dewan Keamanan PBB telah mengadopsi resolusi kelompok Taliban yang berkomitmen menghormati kebebasan orang-orang meninggalkan Afghanistan.
Resolusi yang disusun pemerintah Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, itu disahkan dengan 13 suara yang mendukung pada Senin 30 Agustus 2021 lalu.
Selain China dan Rusia abstain, juga tidak ada negara lain yang berkeberatan dengan resolusi yang diadopsi PBB tersebut disahkan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Paris dan London akan menjamin rancangan resolusi tersebut untuk menentukan Kabul akan di bawah kendali PBB.
"Akan memungkinkan operasi kemanusiaan berlanjut di Kabul," kata Emmanuel Macron yang lahir pada 21 Desember 1977 itu.
"Saya sangat berharap itu akan berhasil. Saya tidak melihat siapa yang bisa menentang membuat proyek-proyek kemanusiaan aman," kata Macron yang juga mantan Menteri Ekonomi itu.
Pakar PBB di International Crisis Group Richard Gowan mengatakan resolusi tersebut akan disembunyikan supaya China dan Rusia tidak menggunakan hak veto untuk memblokirnya.
"Ini adalah teks yang cukup tipis," kata Richard Gowan yang juga menambahkan dengan hak veto tersebut, kedua negara itu bisa melunakkan beberapa bahasa yang terkait dengan kelompok Taliban.
Baca Juga: Kemenag Sebut PBAK Harus Diperkuat Dengan Moderasi Keberagaman
Artikel Rekomendasi