Cegah Krisis Kemanusiaan Afghanistan, China dan Rusia: Cair dan Serahkan Aset Miliaran Dolar Afghanistan

- 13 Oktober 2021, 13:48 WIB
Ilustrasi kondisi ribuan warga Afghanistan yang ditampung di Bandara Al-Udeid, Qatar.
Ilustrasi kondisi ribuan warga Afghanistan yang ditampung di Bandara Al-Udeid, Qatar. / Pixabay/ Wikilmages/

Mario Draghi mengatakan ketidakhadiran kedua pemimpin itu tidak mengurangi pentingnya pertemuan yang diselenggarakan Italia, koordinator G20 saat ini.

“Ini adalah respons multilateral pertama terhadap krisis Afghanistan... multilateralisme akan kembali, dengan susah payah, tetapi akan kembali lagi,” ucapnya.

Sejumlah kesepakatan tentang perlunya mengatasi krisis di Afghanistan, yakni aset negara di luar negeri telah dibekukan, bank kehabisan uang, pegawai negeri belum dibayar, dan harga pangan melonjak.

Baca Juga: Sejarah Lengkap Lionel Messi di Barcelona Hingga Pindah ke PSG, Bikin Haru!

"Untuk berdiri dan menyaksikan 40 juta orang terjun ke dalam kekacauan karena listrik tidak dapat disuplai dan tidak ada sistem keuangan, itu tidak dapat dan tidak boleh menjadi tujuan komunitas internasional," kata Kanselir Jerman Angela Merkel kepada wartawan.

Uni Eropa mengimbau supaya uangnya harus masuk organisasi internasional di lapangan ketimbang diterima kelompok Taliban.

Upaya G20 tersebut akan disalurkan melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tetapi akan ada bantuan langsung antar negara.

Baca Juga: Jadwal Acara TV, Kamis, 14 Oktober 2021: RCTI Calo Cinta, MNCTV Cinta Sebening Embun, Hingga Gladiator GTV

Mario Draghi mengaku keterlibatan kelompok Taliban sangat penting untuk menyalurkan bantuan.

"Jika mereka tidak ingin kita masuk, kita tidak akan masuk," kata Draghi.

Halaman:

Editor: M Sofyan Hatapayo

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini