Sepakati Momentum IPU 144, Dave Akbarshah Fikarno: Perdamaian di Ukraina Terus Kita Dorong

- 4 Maret 2022, 12:38 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno.
Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno. /Youtube/tangkapan layar./


JurnalAmbon.com,-Kondisi Ukraina dan Rusia saat ini, menjadi perhatian para petinggi-petinggi negara di seluruh dunia.

Sebab paska saling serang antar dua negara tersebut, memakan korban hampir seribu orang.

Melihat situasi antara Ukraina dan Rusia semakin marak terjadi, salah satu anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno mendukung momentum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 sebagai sarana untuk mendesak penghentian invasi Rusia ke Ukraina melalui jalur-jalur diplomasi.

Baca Juga: Ada Dua Kali Bunyi Ledakan, Sebelum Warga di Ambon Melihat Dua Mobil Terbakar di Garasi, Dikira…

Dave Akbarshah Fikarno mengatakan, alasan mendukung hal tersebut, lantaran aksi penolakan penjajahan di seluruh dunia dan menjadikan perdamaian adalah hak segala bangsa, telah tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.

"Perdamaian di Ukraina terus kita dorong melalui semua forum yang kita miliki, dari akses yang didapakan," ucap anggota Komisi I DPR RI.

"Mulai dari UN (United Nations), IPU atau forum-forum multilateral, hingga bilateral lainnya. Guna mendesak agar dihentikan pertempuran ini, sehingga perdamaian di dunia kembali terjadi,” Sambung Dave, Rabu, 2 Maret 2022, seperti dilansir JurnalAmbon.com dari laman DPR RI, Jumat, 4 Maret 2022.

Baca Juga: Belum Sempat Beredar di Ambon, Sopi yang Diselundupkan dari Pulau Seram Diambil Polisi, Ditemukan Dalam Bus

Diketahui, penyelenggaraan IPU ke-144 akan dilaksanakan di Nusa Dua, pada 20-24 Maret 2022, mendatang.

Sementara itu, forum yang digelar akan dihadiri 1000-1500 peserta berasal dari 179 negara atau pimpinan parlemen bersama delegasinya.

Disisi lain, tepat pada 2 Maret 2023, delegasi yang berasal dari 87 negara terkonfirmasi akan menghadiri acara IPU itu.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Sabtu, 5 Maret 2022: Trans 7 Intersport The Man Behind The Wheel, hingga Drakor TTV Trans TV

Dave juga menjelaskan perdamaian melalui jalur diplomasi itu perlu dihadirkan untuk menjamin kestabilan, khususnya sektor ekonomi dan perdagangan dunia.

Hal tersebut kata Dave, juga akan berdampak pada perekonomian Indonesia dalam waktu yang tidak begitu lama.

Sebab dalam pergangan Indonesia dan Rusia telah melalukan kerja sama, baik komoditas seperti gandum maupun industri peralatan perang dari Rusia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sabtu, 5 Maret 2022: Leo Menjaga Sikap Kaku dan Virgo Tekanan Kerja Meningkat, Kenapa ?

“Jadi dampak ini yang harus segera ditangani. Pemerintah juga harus menyiapkan contingency plan-nya bila berhenti sumber daya dari negara penyuplai tersebut, sudah harus dicari penggantinya,” ucap Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI ini.

Menurutnya, jika suplainya menurun, maka akan berdapak pada harga internasional yang ikut meningkat seperti permintaan dari beberapa negara termasuk Indonesia.

“Jadi harus dipikirkan makro dan mikro ekonomi Indonesia. Dan juga harus diperhatikan dari awal sehingga tidak ada inflasi yang bergejolak, tidak terkontrol,” ujar Dave.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Sabtu, 5 Maret 2022: SCTV Dewi Rindu, hingga Chasing The Dragon Indosiar

Diketahui dari data Kementerian Perdagangan (Kemendag), perdagangan Indonesia dengan Rusia berjumlah 2,75 miliar dollar AS pada 2021.

Angka tersebut tumbuh 42,25 persen dibanding tahun 2020 yang hanya 1,93 miliar dollar AS, sekaligus menjadi capaian tertinggi dalam beberapa tahun belakangan.

Nilai ekspor Indonesia ke Rusia pun tumbuh 53,42 persen menjadi 1,49 miliar dollar AS sepanjang 2021 dibanding tahun sebelumnya. Semuanya merupakan komoditas non-migas.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Sabtu, 5 Maret 2022: tvOne Football Vaganza, hingga The Andarans ANTV

Sedangkan impor Indonesia dari Negeri Beruang Merah tersebut tumbuh 30,89 persen menjadi 1,25 miliar dollar AS sepanjang 2021 dari tahun sebelumnya.

Rinciannya, impor migas senilai 44,87 juta dollar AS dan impor non-migas mencapai 1,21 miliar dollar AS.

Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia mencatat surplus 239,79 juta dollar AS pada 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Tarot Capricorn, Aquarius dan Pisces Jumat, 4 Maret 2022: Tidak Takut Suara Hati

Capaian tersebut lebih baik dibanding dengan tahun 2020, di mana Indonesia mengalami defisit 340,38 juta dollar AS.***

Editor: M Nurdin Kaisupy

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x