JurnalAmbon.com,- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bergerak cepat melakukan penelusuran terkait kebocoran data aplikasi eHAC
Dari hasil penelusuran ditemukan dugaan kebocoran data di aplikasi eHAC
Namun tidak ada data pada aplikasi eHAC lama yang sudah berdiri sejak tanggal 2 Juli 2021.
Aplikasi eHac yang saat ini digunakan oleh masyarakat telah terintegrasi dengan Sistem informasi Satu Data Covid-19 PeduliLindungi yang terdapat pada Pusat Data Nasional dalam kondisi tidak terpengaruh insiden tersebut dan pengamanannya didukung oleh Kemenkominfo dan BSSN.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu 1 September 2021: Leo yang Kompromi dan Virgo Punya Banyak Nasihat
Integrasi tersebut dilakukan sesuai amanat SE No HK. 02.01/MENKES/847/2021 tentang digitalisasi dokumen kesehatan bagi pengguna transportasi udara yang terintegrasi dengan PeduliLindungi.
Dugaan kebocoran ini tidak terkait dengan aplikasi eHAC yang ada di aplikasi PeduliLindungi, dan saat ini dilakukan investigasi dan penelusuran lebih lanjut terkait dengan informasi kebocoran ini,'' kata Kepala Data dan Informasi Kementerian Kesehatan dr. Anas Maruf seperti dilansir JurnalAmbon.com dari Kemenkes.go.id, Rabu 2 September 2021.
Ia melanjutkan, membuktikan adanya sebuah insiden kebocoran data pribadi baru dapat dilakukan setelah audit digital. Meskipun demikian, dugaan kebocoran data di eHAC lama diduga terjadi kebocoran sistem di pihak ketiga.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Rabu 1 September 2021: RCTI Dahsyatnya, Membuka Hari MNCTV, Hingga Seminar Global TV
Kementerian Kesehatan saat ini sudah melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah meluasnya dampak kebocoran data tersebut.
Artikel Rekomendasi