Rusia Mengirim Ribuan Tentara Lagi ke Perbatasan Ukraina, PM Inggris: Ini Situasi Berbahaya

- 15 Februari 2022, 13:11 WIB
Potret militer sedang beraktivitas.
Potret militer sedang beraktivitas. /ANTARA/REUTERS/Jonathan Drake/wsj

Pada Senin malam, perdana menteri berbicara dengan Joe Biden dan menyimpulkan, menurut Downing Street, bahwa “masih ada jendela penting bagi diplomasi dan bagi Rusia untuk mundur dari ancamannya terhadap Ukraina”.

Sedangkan pemerintah Inggris mengatakan keduanya menekankan pentingnya persatuan.

Sementara itu, baik Inggris maupun Amerika Serikat tidak akan mengirim pasukan untuk membela Ukraina, mereka bersikeras bahwa setiap serangan Rusia lebih lanjut "akan mengakibatkan krisis yang berkepanjangan bagi Rusia".

“Ini adalah situasi yang sangat, sangat berbahaya, dan sulit. Kami berada di tepi jurang, tetapi masih ada waktu bagi Presiden Putin untuk mundur,” kata Boris Johnson.

Boris Johnson menekankan penting bagi sekutu barat untuk tetap bersatu dalam menghadapi tekanan Rusia.

Baca Juga: lirik Lagu Takkan Berpaling Darimu, Rossa Cover Alvin: Kala malam bersihkan wajahnya dari bintang-bintang

Keanggotaan NATO di masa depan Ukraina tidak dapat "ditawar" sebagai bagian dari upaya para pemimpin barat.

Inggris percaya Rusia telah berkomitmen sekitar 60% dari pasukan daratnya untuk membangun dan menggandakan kekuatan udara yang tersedia di kawasan itu, tetapi berpikir Putin dapat memperpanjang krisis selama berminggu-minggu atau bahkan lebih lama.

Pada Senin, Liz Truss, menteri luar negeri, mengatakan kepada anggota parlemen dalam panggilan konferensi pribadi bahwa Putin dapat mempertahankan tekanan militer di Ukraina selama berbulan-bulan.

"Mungkin akan ada invasi Rusia segera," kata Truss, seperti JurnalAmbon.com mengutip The Guardian, Selasa, 15 Februari 2022.

Baca Juga: lirik Lagu Ambon Tipu Rembulan, Vicky Salamor: Semakin lemah semakin gelap

Halaman:

Editor: M Sofyan Hatapayo

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini