Ribuan Orang Lebanon Terperangkap di Ukraina: 'Bersembunyi di ruang Bawah Tanah'

- 26 Februari 2022, 02:20 WIB
Orang-orang berlindung di ruang bawah tanah gedung saat sirene mengumumkan serangan baru di kota Kyiv .
Orang-orang berlindung di ruang bawah tanah gedung saat sirene mengumumkan serangan baru di kota Kyiv . /Al Jazeera/Emilio Morenatti/AP Photo

Warga Lebanon yang terjebak di Ukraina mengatakan kedutaan besar negara itu tidak menanggapi panggilan mereka; tidak ada yang bisa mereka lakukan.

"Dua minggu lalu, kedutaan memberi tahu kami kata demi kata, 'Pemerintah Anda sangat miskin sekarang dan hampir tidak dapat memberi makan diri mereka sendiri, bagaimana Anda mengharapkan apa pun dari pemerintah ini'," kata seorang mahasiswa kedokteran di Kyiv, yang tidak mau berbagi namanya, takut akan pembalasan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sabtu, 26 Februari 2022: Leo Bingung Memilih dan Virgo Sikap Kekanak-kanakan

Siswa tersebut tinggal bersama lima siswa Lebanon lainnya di ibu kota, semuanya berusia antara 23 dan 25 tahun.

Setelah malam yang "luar biasa" di mana mereka mendengar suara ledakan, mereka memutuskan untuk berkemas dan berkendara ke barat menuju Polandia.

Mereka meninggalkan rumah pagi-pagi sekali, tetapi terjebak macet selama berjam-jam. "Kami tidak marah [pada pemerintah Lebanon]," katanya. "Kami kecewa, tetapi tidak terkejut dengan pemerintah kami."

Baca Juga: Lirik Lagu Ambon Kalo Nanti dari Fresly Nikijuluw Cover Mario G Klau: Kalau Memang Su Bisa

Pemerintah Lebanon hampir bangkrut di tengah krisis ekonomi yang semakin dalam yang telah menghancurkan pound Lebanon sekitar 90 persen dan telah mendorong tiga perempat penduduk ke dalam kemiskinan.

Sementara itu, Hassan Fahs, seorang mahasiswa kedokteran berusia 20 tahun di Chernivtsi, dekat perbatasan Rumania, mengatakan universitasnya telah berbicara dengan pihak berwenang Rumania untuk melihat apakah mereka dapat mengevakuasi mahasiswa mereka.

Fahs mengatakan bahwa sementara situasi di kota barat relatif tenang, ketegangan meningkat.

Halaman:

Editor: M Sofyan Hatapayo

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini