Ribuan Anak Muda Rusia Menolak Perang: 'Putin adalah seorang...'

- 25 Februari 2022, 13:14 WIB
Demonstran menempelkan potret Vladimir Putin selama protes anti-perang di depan kedutaan Rusia, setelah Rusia melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Ukraina, di Santiago Chile, 24 Februari 2022.
Demonstran menempelkan potret Vladimir Putin selama protes anti-perang di depan kedutaan Rusia, setelah Rusia melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Ukraina, di Santiago Chile, 24 Februari 2022. /REUTERS/Ivan Alvarado

Tepuk tangan pecah ketika salah satu dari mereka dibawa pergi, disertai dengan teriakan "Memalukan!" dan “Satu untuk semua, dan semua untuk satu!”

“Teman saya diculik tanpa alasan, dia benar-benar hanya berdiri di sana,” kata seorang pria. "Setidaknya di bus lebih hangat," candanya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Sabtu, 26 Februari 2022: Trans 7 Mendadak Chef, hingga Janji Suci Raffi & Gigi Trans TV

Terlepas dari penangkapan berkala, kerumunan semakin besar seiring berjalannya malam.

Sekitar pukul 9 malam (18:00 GMT), reporter ini menyaksikan beberapa orang dibawa pergi dengan tangan dan kaki mereka.

Meski polisi membawa pentungan, reporter ini tidak melihat mereka sedang digunakan.

Baca Juga: Lirik Lagu My Facebook dari Gigi Band Cover Raim Laode: Berawal Dari Facebook Baruku

"Polisi dengan orang-orang, jangan layani monster itu!" seseorang berteriak.

“Aku ingin tahu apa yang dipikirkan para kosmonot itu,” kata seorang gadis pada dirinya sendiri, mengacu pada helm regu anti huru hara.

“Kenapa kamu tidak bersama kami? Jika kita berperang, Andalah yang harus berjuang dan mati,” tanya seorang wanita kepada petugas anti huru hara.

Halaman:

Editor: M Sofyan Hatapayo

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini