JurnalAmbon.com,-Kehidupan LGBTQ+ Afghanistan 'secara dramatis lebih buruk' di bawah pemerintahan Taliban.
Human Rights Watch (HRW) melaporkan kasus serangan massa, pemerkosaan massal dan ancaman pembunuhan, dengan orang-orang LGBTQ+ hidup dalam ketakutan dan tidak dapat melarikan diri.
Menurut sebuah survei baru Human Rights Watch (HRW) yang menyoroti kasus-kasus kekerasan, pemerkosaan beramai-ramai, dan ancaman kematian sejak kelompok itu merebut kekuasaan tahun lalu.
Baca Juga: Mengapa Harimau berwarna Oranye? Berikut tujuan Warna dan Pola Hewan...
Human Rights Watch, mencatat hampir 60 kasus kekerasan yang ditargetkan terhadap orang-orang LGBTQ+ sejak Agustus 2021.
Banyak di antaranya menggambarkan bagaimana pemerintahan Taliban telah menghancurkan hidup mereka.
“Segalanya selalu sulit,” kata Heather Barr, direktur asosiasi divisi hak-hak perempuan di HRW, seperti JurnalAmbon.com menngutip The Guardian, Senin 31 Januari 2022.
“Tetapi orang-orang telah menemukan cara untuk bertahan hidup dan membangun komunitas dan saling mendukung, dan mereka memiliki harapan bahwa segala sesuatunya berangsur-angsur membaik. Pada 15 Agustus, semua itu berakhir.”
Baca Juga: Negara yang Memiliki Pulau Terbanyak? Direktur CNRS: Secara Geologis memiliki Masa Lalu...
Artikel Rekomendasi