"Jika AS melepaskan permusuhannya, Korea Utara akan menanggapi dengan sukarela kapan saja,” kata Kim kepada delegasi PBB dalam pidatonya.
“Tetapi penilaian kami bahwa tidak ada prospek pada tahap saat ini bagi AS untuk benar-benar menarik kebijakan permusuhannya.”
Menguji Hubungan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memprakarsai peninjauan kebijakan Korea Utara setelah menjabat pada Januari.
Washington mengatakan meskipun pihaknya siap mengadakan pembicaraan dengan Pyongyang di mana dan kapan saja, tidak akan ada tawar-menawar besar.
Dalam beberapa hari terakhir, Pyongyang telah memberi kesan bahwa mereka mungkin siap untuk melanjutkan hubungan dengan Seoul, setelah Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berpidato di PBB pekan lalu.
Dalam pidato tersebut mengulangi seruannya yang sudah berlangsung lama untuk sebuah deklarasi resmi untuk mengakhiri hubungan Korea dan berperang.
Pada hari Sabtu, Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan seorang penasihat utama, mengatakan Pyongyang bersedia mempertimbangkan pertemuan puncak antar-Korea atas dasar saling "menghormati" dan "tidak memihak".
Sehari sebelumnya dia mengatakan Korea Utara terbuka untuk melanjutkan pembicaraan dengan Korea Selatan jika negara itu membatalkan sikap "bermusuhan".
Artikel Rekomendasi